Pada awalnya dulu orang bila ingin mendengarkan siaran radio mesti memasang atau mengarahkan antena supaya mendapat sinyal yang kuat. Namun dengan kemajuan teknologi orang bisa mendengarkan siaran radioa darimana saja dan dimana saja. Ini dapat dilihat pada data Jacobs Media’s
Tech Survey di Amerika Serikat : sebanyak 53% siaran radio didengarkan di
dalam mobil. Bagi yang bermobil tentu mengangguk-angguk dengan fakta
ini, ‘kan?
Kecanggihan lebih lanjut, kini kita bisa menyambungkan smartphone ke speaker
mobil. Jika bosan dengan siaran radio dalam negeri, bisa coba menikmati
siaran luar negeri. Kita tinggal memilih radio internet yang akan kita
dengarkan. Terbukti, ‘kan ragam cara orang mendengarkan radio kian
canggih dan praktis?
Mendengarkan radio internet ini perlahan akan menjadi tren. Antara
lain karena kita bisa mendengar radio melampaui batas negara, di mana
saja. Hebatnya, baik Denny Sakrie (penyiar radio), Rudyanto (program director sekaligus pendiri Berisik Radio), dan Waizly (Chief Operations
Marketeers Radio), kompak menyatakan, radio internet tidak akan
menyingkirkan radio konvensional. Tapi malah berdampingan. Misalnya
saja, Berisik Radio dan Marketeers Radio yang beberapa kali bekerja sama
dengan radio konvensional.
Denny bertutur, karena jangkauan radio internet yang lebih luas, ada
baiknya memang dimanfaatkan untuk berbagi informasi semaksimal mungkin.
“Mau enggak mau kemajuan teknologi harus kita manfaatkan. Radio
konvensional selalu punya pesona tersendiri. Streaming hanyalah menawarkan cara lain dalam mendengarkan radio.” (sumber : intisari)
0 Response to "Apakah Radio konvensional masih akan bertahan?"
Post a Comment