Kaum wanita lebih rentan dan beresiko terserang osteoporosis dan berbagai cara dapat dilakukan diantaranya dengan konsumsi makanan tinggi kalsium bagi wanita di atas 20 tahun, juga perlu dilakukan
diagnosa untuk risiko osteoporosis ini. Berikut tips cara mendiagnosa Osteoporosis dengan tepat :
Pahami Soal Kepadatan Tulang
Hampir 80% dari kepadatan tulang ditentukan oleh faktor keturunan,
dan 20% nya lagi ditentukan oleh gaya hidup. Uji kepadatan mineral
tulang atau bone mineral density
(BMD) menunjukkan bagaimana tulang padat dan apakah Anda mengalami
osteoporosis. Informasi ini membantu menentukan langkah-langkah
pencegahan atau pengobatan yang diperlukan.
Puncak Massa Tulang
Sekitar usia 30, tulang mencapai kekuatan dan kepadatan maksimum yang
dikenal dengan puncak massa tulang. Kemudian pasca usia 30 hingga
menopause, wanita mengalami perubahan massa tulang total. Inilah mengapa
wanita perlu memperkaya tabungan tulangnya sehingga mencapai puncak
massa tulang yang benar-benar optimal.
Karena beberapa tahun pertama setelah menopause, kebanyakan wanita
akan kehilangan kepadatan tulang relatif cepat. Kemudian kehilangan
kepadatan tulang ini melambat namun terjadi terus menerus sepanjang
pasca menopause.
Tes DEXA (Dual X-ray Absorptiometry)
Tes osteoporosis paling umum adalah dual X-ray absorptiometry
disingkat DXA atau DEXA. Uji ini mengukur tulang belakang, pinggul, atau
kepadatan tulang tubuh total untuk mengukur risiko patah tulang.
Tes Kepadatan Mineral Tulang
Selain DEXA juga ada beberapa metode pemeriksaan kepadatan tulang,
termasuk USG dan tomography kuantitatif terkomputerisasi atau quantitative computed tomography
(QCT). Hasil skor kepadatan tulang dan biaya bisa jadi berbeda sesuai metode pengujian.
Siapa yang Harus Melakukan Tes Kepadatan Tulang ?
Kepadatan tulang umumnya menurun seiring pertambahan usia. Kapan
sebaiknya mendapatkan tes kepadatan tulang? Beberapa indikator
orang-orang yang membutuhkan tes kepadatan tulang, dicanangkan the
National Osteoporosis Foundation, diantaranya.
- Orang Asia
- Wanita
- Berusia lebih dari 50 tahun (semua ras)
- Berat badan rendah
- Memasuki menopause atau pasca operasi pengangkatan kedua ovarium sebelum menopause (yang mengakibatkan kadar hormon estrogen lebih rendah)
- Sejarah patah tulang saat dewasa
- Relatif dekat dengan riwayat patah tulang saat dewasa
- Asupan kalsium yang rendah jangka panjang
- Kurang aktivitas fisik
- Merokok
- Alkoholis
- Menggunakan obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid dan antikonvulsan
- Memiliki sejarah anorexia nervosa (gangguan makan)
Tes Darah Penanda
Apakah Anda sedang diperiksa atau menjalani pengobatan osteoporosis,
dokter mungkin menyarankan tes darah atau urine untuk melihat
metabolisme tulang. Hal ini bertujuan memberi petunjuk perkembangan
penyakit Anda.
Densitometri Tulang
Densitometri tulang adalah tes semacam X-ray , cepat dan akurat untuk mengukur kepadatan tulang.
0 Response to "Tips cara mendiagnosa Osteoporosis dengan tepat"
Post a Comment