"Jangan menyapu rumah malam hari nanti rezekinya seret". Itu salah satu contoh mitos yang sudah sangat terkenal di masyarakat kita, Namun perlu dicermati lebih dalam antara mitos dan kenyataan yang ada di tengah masyarakat kita. Mitos mitos itu antara lain :
Mitos 1: Mesin lebih irit bila dibiarkan hidup daripada sebentar-sebentar
dimatikan – menghidup/matikan mesin menggunakan lebih banyak bahan bakar
dibanding dibiarkan saja.
Fakta:
Mesin hidup lebih banyak menggunakan bahan bakar dibanding dimatikan dan
dihidupkan kembali. Matikan mesin jika berhenti lebih dari 30 detik.
Jangan matikan mesin saat lampu merah, misalnya. Tapi jika terhambat di
pintu rel kereta, dan sepertinya nggak akan bergerak dalam beberapa
menit, sebaiknya matikan mesin.
Mitos 2: Sit-up bisa membuat perut rata.
Fakta:
Melakukan sit-up ratusan kali setiap pagi, ataupun latihan untuk perut
lainnya nggak akan membuat perut rata kalau tetap nggak menjaga pola
makan serta asupan lemak dan kalori.
Mitos 3: Komputer bisa merusak mata.
Fakta:
Penggunaan komputer nggak merusak mata. Tapi, saat memakai komputer
selama beberapa waktu yang lama, mata cenderung mengedip lebih kurang
dari yang dibutuhkan (sama seperti ketika membaca). Hal tersebut membuat
mata jadi kering, yang bisa membuat kita merasa mata pegal atau
kelelahan. Jadi sering-seringlah beristirahat saat bekerja.
Mitos4: Makan wortel bisa memperbaiki penglihatan.
Fakta:
Walaupun memang wortel memang kaya vitamin A, yang penting untuk
kesehatan mata, tapi beberapa makanan (asparagus, aprikot, mangga, dan
susu, adalah beberpa di antaranya). Pengaturan pola makanan yang
seimbang bisa memastikan asupan vitamin A yang cukup untuk mata.
Mitos 5: Mayonnaise adalah kondisioner yang bagus untuk rambut.
Fakta:
Nggak ada bukti yang menunjukkan kalau mayonnaise bisa membuat rambut
lebih indah – tambahan lagi bau serta berantakan dan malah membuat
rambut jadi berminyak. Dan susah untuk dibersihkan. Agar rambut mengilap
secara natural, coba untuk mengonsumsi makanan yang mengandung asam
lemak Omega-3, yang terdapat pada ikan serta kacang-kacangan.
Mitos 6: Memotong rambut secara teratur akan bikin rambut cepat panjang dan stres bikin rambut rontok.
Fakta:
Rambut manusia tumbuh setengah inci setiap bulan, sering dipotong atau
dibiarkan saja. Rambut manusia normalnya rontok lebih banyak saat
mengalami stres berat, hamil atau mengonsumsi antibiotik. Tapi akan
segera tumbuh kembali.
Mitos 7: Cokelat bikin jerawatan.
Fakta:
Jenis cokelat yang terkandung dalam dark chocolate justru bagus untuk
kesehatan kulit. Satu penelitian menunjukkan kalau bubuk cokelat
mengandung dua kali lebih banyak antioksidan dibanding anggur, dan tiga
kali lebih banyak dibanding green tea. Apakah artinya aman untuk ngemil
cokelat? Cokelat masih termasuk dalam golongan makanan tinggi kalori.
Tapi nggak menyebabkan jerawat.
Mitos 8: Pasta gigi bisa sembuhkan jerawat.
Fakta:
Pasta gigi pada umumnya nggak bisa menyembuhkan jerawat. Tapi, ada
beberapa yang bisa membantu mengempiskan. Pasta gigi yang mengandung
menthol memiliki efek mendinginkan yang bisa meredakan radang, tapi
hati-hati karena menutup jerawat atau pori-pori selalu beresiko.
Mitos 9: Bedak bayi bisa mengurangi keringat dan bau badan.
Fakta:
Bedak bayi nggak efektif mengurangi keringat atau mencegah bau badan.
Keringat belum tentu menyebabkan bau badan. Bau badan muncul saat
bakteri di kulit tercampur dengan keringat. Mencukur rambut ketiak atau
area lainnya yang banyak memproduksi keringat bisa membantu mengurangi
bau badan.
Mitos 10: Teh hijau bisa mengurangi kantong mata.
Fakta:
Salah satu penyebab kantong mata adalah karena banyak kandungan air
dalam tubuh. Teh hijau tinggi kandungan kafeinnya, dan bisa beraksi
sebagai senyawa diuretik yang bisa menarik air dari jaringan tubuh. Yang
juga bisa membantu menghilangkan penyimpanan air dalam tubuh adalah
makan makanan yang tinggi vitamin B seperti walnut, yogurt, salmon dan
bayam.
Mitos 11: Salad adalah makanan yang tidak menggemukkan.
Fakta:
Sebenarnya tergantung pada isi salad tersebut dan jenis dressing-nya.
Jika pilihan isi salad banyak berisi bahan tinggi lemak, maka bisa jadi
membuat tubuh kita bertambah lebih banyak kalori dan lemak dibanding
makan steak dan kentang goreng.
Mitos 12: Nggak makan atau makan di luar waktu bisa membantu menurunkan berat badan.
Fakta:
Riset menunjukkan kalau orang-orang yang melewatkan jam makan seperti
sarapan atau makan siang justru berat badannya bertambah lebih dari
orang yang makan tepat waktunya, sebanyak 3 kali sehari. Tidak makan
dalam waktu yang panjang, membuat metabolism menurun dan kita jadi
kelaparan. Sehingga ketika datang waktu makan selanjutnya, kita makan
lebih banyak dari porsi.
Mitos 13: Susu kedelai nggak sesehat susu sapi dan menambah resiko kanker.
Fakta:
Susu kedelai mengandung banyak manfaat untuk kesehatan, antara lain
tinggi protein, Vitamin B dan isoflavon. Rendah kandungan lemak jenuhnya
dan bebas kolesterol Kenyataannya, para peneliti percaya kalau susu
kedelai justru mengurangi resiko beberapa jenis kanker, terutama kanker
payudara dan prostat.
Mitos 14: Telur mentah atau setengah matang lebih bergizi.
Fakta:
Telur yang belum dimasak atau hanya setengah masak merupakan telur yang
belum siap untuk dicerna tubuh. Karena kandungan proteinnya masih
terlalu kuat untuk dipecah tubuh menjadi asam amino, sehingga proses
akan berlangsung lambat. Hal tersebut membuat telur mentah membuat kita
kenyang lebih lama.
Mitos 15: Jika masih perawan nggak boleh pakai tampon.
Fakta:
Selaput dara atau hymen letaknya jauh di dalam rongga vagina dan
tersembunyi, Sehingga nggak akan robek karena memakai tampon.
Mitos 16: Perempuan hanya bisa orgasme lewat penetrasi vaginal.
Fakta:
Hanya sekitar 30% perempuan yang mencapai orgasme melalui penetrasi
vaginal. 70% lainnya perlu stimulasi manual atau oral untuk mencapai
orgasme.
Mitos 17: Berbuat baik kepada orang tak dikenal bisa membuat kita bahagia.
Fakta:
Memberikan bunga untuk orang nggak dikenal, memberikan minuman untuk
orang yang lewat, merupakan salah satu contoh berbuat baik. Tapi saat
menerima kebaikan dari orang tak dikenal – kebanyakan malah curiga. Hal
tersebut biasanya karena nggak mengerti kenapa hal tersebut terjadi
kepadanya.
Dan kebanyakan akan berpikir, kamu dari sebuah gerakan yang mendukung sesuatu dan mengharapkan sumbangan.
Sebenarnya,
nggak salah melakukan hal baik untuk orang yang nggak dikenal, tapi
kalau ingin merasa bahagia berdasarkan membahagiakan orang lain – lebih
produktif jika punya target yang jelas. Misalnya membantu teman kerja
menyelesaikan deadline-nya – bahkan saat lagi sibuk dengan deadline
sendiri.
Melakukan sesuatu yang menyenangkan untuk orang lain
memang bisa membuat kita bahagia. Tapi lebih baik jika tujuannya jelas
agar maksud baikmu bisa diterima dengan baik.
The
lesson is, jangan langsung percaya dengan perkataan atau mitos ini itu.
Kalau nggak sempat untuk mencari fakta, kita bisa pikirkan sebentar
dengan logika untuk tentukan mana mitos mana fakta.
Semoga bermanfaat, salam sukses.
0 Response to "Mitos dan kenyatan di masyarakat kita"
Post a Comment