Dalam dunia yang bergerak sangat cepat dengan kemajuan teknologi dan industri serta banyaknya orang tua yang bekerja sehingga cenderung mengabaikan rasa kebersamaan dalam sebuah keluarga. Ayah dan Ibu berangkat kerja pada pagi hari sebelum anak bangun tidur dan pulang kerumah setelah anak tidur lagi. Pengasuhan anak digantungkan sepenuhnya pada pengasuh.
Sementara itu berdasarkan riset Ipsos dan Oreo di tahun 2011, 50 persen orangtua
menyadari bahwa prioritas mereka untuk memberikan yang terbaik kepada
anak-anaknya lebih penting dibandingkan bermain bersama keluarga.
Sementara 45 persen orangtua di Indonesia terbantu dengan adanya telepon
seluler yang membantu untuk bisa terus berkomunikasi. Yang perlu
diwaspadai, 42 persen orangtua Indonesia merasa anak-anak lebih memilih
bermain dengan gadget dibandingkan berinteraksi dengan orangtua.
Kurangnya interaksi dengan orangtua menyebabkan anak-anak dalam
kesendirian. Kesendirian tidaklah membuahkan kemandirian. Kesendirian
pada anak-anak akan mengakibatkan: kurang percaya diri, kurang mandiri,
kurang berprestasi, kurang bergaul, dan depresi. Depresi pada anak-anak
tidak bisa dibaca oleh orang awam.
Anna Surtiariani, S.Psi., M.Si. psikolog keluarga mengatakan, “Momen
kebersamaan dan kedekatan berkualitas sangat berarti untuk membentuk
psikologis anak selama masa pertumbuhan mereka. Perhatian, cinta, dan
kasih sayang dapat membuat anak merasa diperhatikan dan sebagai
dampaknya, mereka akan tumbuh dengan rasa percaya diri tinggi dan hormat
kepada orangtua.”
Kedekatan serta kebersamaan orangtua dan anak tidak perlu dilakukan
dengan biaya yang mahal, cukup melakukan ritual-ritual sederhana,
seperti: membacakan dongeng sebelum tidur, mengantar sekolah,
berolahraga bersama, berkumpul saat sore hari sambil makan makanan
kecil, menemani belajar, atau menyiapkan makan malam bersama.
Bukan hanya menjadi tugas ibu saja dalam menciptakan kedekatan dan
kebersamaan dalam keluarga, tapi juga menjadi tugas ayah. Pengasuhan
ayah terhadap anak ternyata mempunyai dampak tersendiri, yaitu: tingkat
inteligensia tinggi, meningkatnya prestasi, lebih berani, pergaulan
luas, tingkat kriminal rendah, serta jauh dari seks berisiko.
Ayah yang terlibat dalam kedekatan dengan anaknya pun akan
mendapatkan dampaknya, seperti puas mengamati perkembangan anak, bangga
bisa membentuk masa depan anak, bahagia mendapatkan cinta anak, baik
bagi perkembangan diri, dan kepuasan pernikahan.
Pada akhirnya yang terpenting adalah perhatian, cinta dan kasih
sayang dari orangtua kepada anak-anaknya. Secara sederhana ini
diwujudkan dalam momen-momen kebersamaan keluarga.
Nah, bagaimanakah cara anda menciptakan kebersamaan dalam keluarga Anda?
0 Response to "Menciptakan kebersamaan keluarga yang hampir sirnah"
Post a Comment