Dari zaman dahulu kala emas sudah merupakan bahan mineral yang bernilai tinggi. Selain untuk perhiasan juga dapat digunakan sebagi alat bertransaksi. Di era moderen sekarang investasi berupa emas pun menjadi trend. Namun sebagai pemula, anda tentu harus mencari pengetahuan tentang tata cara berinvestasi emas terlebih dahulu.
Berikut ini beberapa hal yang harus diketahui bila ingin berinvestasi emas :
-
Apa langkah pertama yang harus dilakukan untuk berinvestasi emas?
Beli. As simple as that. Intinya investasi emas, 'kan, cocoknya untuk jangka panjang. Karena emas itu memang instrumen investasi jangka panjang.
Dalam investasi emas, kejadian merugi itu jarang. Karena fungsi awal emas adalah sebagai safe haven, lindung nilai. Jadi, mencegah berkurangnya nilai yang sudah kita dapat. Misalnya, kita dapat uang Rp100 juta, kemudian kita mau beli mobil, tapi menunggu tahun depan. Ternyata, tahun depan mobil sudah tidak seharga Rp100 juta. Kalau emas, meski tahun depan, harganya tetap sama. Minimal sama atau bahkan bertambah.
-
Emas bisa dibilang investasi paling aman?
Iya, karena lindung nilai tadi. Nilainya selalu minimal sama, bahkan lebih.
Apa yang menentukan harga emas?
Intinya emas sama dengan yang lain. Dia masih dianggap sebagai komoditas. Umumnya komoditas, mekanisme yang menentukan pergerakan harga adalah supply dan demand. Di emas, ada perdagangan 24 jam. Jadi, harga emas bergerak terus.
-
Kalau dibandingkan dengan investasi lainnya, berapa besar potensi keuntungan dalam investasi emas?
Masing-masing punya karakteristik sendiri. Ya tadi, emas cocoknya menengah dan panjang, menengahnya juga lebih dari setahun. Prospeknya cukup bagus. Dirunut 5 tahun belakangan, cenderung selalu naik, minimal 15 - 16 persen bahkan pernah lebih. Kalau untuk jangka pendek ya tidak cocok.
-
Risiko?
Kalau dari sisi nilai, tidak terlalu berisiko. Kalau main jangka pendek, spekulasi, kurang dari setahun, ya rugi pasti ada. Makanya, jangan memaksakan diri. Yang belakangan terjadi, yang ramai dari tahun kemarin itu, kan kebun emas, angsa emas, ya apa lah itu istilahnya.
Melihat dari mekanisme investasinya, mereka pakai sistem gadai. Awalnya punya sejumlah uang untuk membeli emas. Emas yang sudah dimiliki, diagunkan/digadaikan. Terus begitu. Intinya kalau itu kan kita butuh uang atau dana. Ada kebutuhan mendesak, bukan investasi. Jadinya berspekulasi, mengharapkan harga emas akan naik dalam jangka waktu tertentu. Kalau seperti itu, ada tenornya (jatuh tempo). Begitu jatuh tempo harga turun, kan, rugi.
-
Saran untuk orang-orang yang baru ingin berinvestasi emas?
Saya selalu menyarankan, investasi emas itu harus selalu ada fisiknya. Kalau tidak ada fisiknya, ya, bukan investasi emas. Ada risiko juga. Kecuali kalau memang sudah dijamin pemerintah. Seperti di Australia sertifikat emas mereka dijamin oleh negara. Ada lembaga penjamin simpanan. Jadi kalau terjadi kebangkrutan maka emas akan diganti. Paper gold di Indonesia belum ada yang menjamin. Jadi, masih berbasis kepercayaan.
-
Yang lebih cocok untuk investasi?
Emas batangan merek logam mulia Antam yang sudah bersertifikasi LBMA sejak 1999.
-
Kalau perak?
Perak di dalam negeri agak susah karena terkena pajak pertambahan nilai (PPn) 10%. Mungkin masyarakat masih berfikir ulang jika mau berinvestasi karena belum untung saja sudah terkena wajib PPn.
Perak sebetulnya menarik. Pergerakan harga perak cukup bagus. Beberapa kali malah mengalahkan harga emas. Namun kecepatan naiknya diiringi pula dengan kecepatan turunnya.
Nah bila anda sudah tahu maka segeralah mengambil keputusan terbaik bagi investasi anda.
0 Response to "Amankah bila berinvestasi dengan emas?"
Post a Comment