Madu Yaman

Merenovasi rumah lama serasa baru kembali

Mengubah tampilan lama menjadi baru pada rumah memang tidak gampang, diperlukan pemikiran dan banyak referensi untuk merenovasi rumah lama serasa baru kembali. Yang paling menjadi tantangan adalah penggunaan material lama yang masih bisa digunakan dan yang tidak bisa digunakan lagi guna menekan anggaran yang harus dikeluarkan.

Menuju Rumah Baru

Konsep rancangan rumah di atas lahan 180 m2 ini menyesuaikan dengan bentuk rumah yang ada, dipadukan dengan rencana kebutuhan ruang yang dikehendaki sehingga tercipta ruang-ruang yang optimal dengan bentukan geometris dinamis.

Sebagian besar ruang pada rumah ini didesain ulang kecuali satu kamar tidur dan kamar mandi di lantai dasar yang tetap dipertahankan pada kondisi yang ada.
Hunian ini awalnya didesan hanya dua lantai. Tetapi seiring dengan proses konstruksi, tercipta sebuah ruangan tambahan di lantai paling atas sehingga menambah luas total bangunan menjadi 220 m2.

Untuk renovasi rumah ini, dilakukan penambahan pondasi di beberapa titik untuk menopang struktur rumah baru sebagai akibat adanya penambahan luas ruang pada bagian atas hunian. Lantai kayu pada rumah lama diganti menjadi plat lantai beton dengan finishing homogeneous tile untuk mempermudah perawatan.

Memanfaatkan Material Rumah Lama

Salah satu tantangan dalam merenovasi rumah adalah memperlakukan materi yang sudah ada pada rumah lama. Pada kasus renovasi ini, arsitek dengan cermat memanfaatkan kayu bangkirai yang digunakan pada lantai dua semipermanen hunian sebelumnya sebagai pelapis anak tangga. Penutup lantai berupa kayu bekas rel kereta api diamnfaatkan pada area ruang makan.

Di samping itu, material yang diperoleh dari rekan pemilik rumah pun diterapkan pada lantai yang didominasi dengan finishing acian. Sebagian besar dinding di-finishing acian kasar membuat sosok bangunan tampil “jujur” tetapi tetap memiliki aksen menarik pada susunan dinding rooster.





0 Response to "Merenovasi rumah lama serasa baru kembali"

Post a Comment