Para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT)
sedang berusaha menciptakan robot yang dinyatakan sebagai tahap awal pembuatan Robot Transformer. Yang suatu saat nanti mungkin akan kita temui di tempat-tempat umum dijalanan.
Peneliti
MIT mengembangkan robot yang disebut "Milli Motein". Nama tersebut
diberikan karena robot memiliki ukuran cuma beberapa milimeter dan
terinspirasi oleh lipatan molekul protein. Robot menggunakan teknik yang
disebut "watchmaking" untuk mereorganisasi dirinya, berubah menjadi
bentuk lain.
"Ini adalah satu dimensi robot yang bisa diubah secara terus menerus tanpa secara konvensional memindahkan bagiannya, dan kemudian mengubahnya menjadi sembarang bentuk," Neil Gershenfeld, pimpinan Center for Bits and Atoms di MIT, seperti dikutip Wired, Rabu (5/12/2012).
Untuk mendayai robot, peneliti juga menciptakan sistem baru bernama motor elektropermanen. Sistem itu adalah pasangan antara magnet kuat dan lemah. Arah medan magnet milik magnet yang lebih lemah bisa diubah secara elektronik. Artinya, kerja magnet yang lebih kuat bisa dilemahkan atau dikuatkan sesuai kebutuhan.
"Hasil rekayasa ini membawa kita lebih dekat pada gagasan tentang materi yang bisa diprogram, dimana program komputer dan material bergabung membentuk materi baru yang bentuk dan fungsinya bisa diprogram, tak ubahnya seperti dalam biologi," kata Hod Lipson, insinyur dari Cornell University yang terlibat rekayasa robot.
"Banyak orang saat ini terkagum-kagum untuk mempelajari 3D printing dan memproduksi beragam bentuk, tim Gershenfeld sudah memikirkan episode selanjutnya, dimana kita tidak hanya mengontrol bentuk objek, tetapi juga perilakunya," tambah Lipson.
Rekayasa robot ini didanai oleh US Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Hasil riset dipresentasikan di ajang Intelligent Robots and Systems Conference yang berlangsung 7 - 12 Oktober 2012 lalu di Algarve, Portugal.
"Ini adalah satu dimensi robot yang bisa diubah secara terus menerus tanpa secara konvensional memindahkan bagiannya, dan kemudian mengubahnya menjadi sembarang bentuk," Neil Gershenfeld, pimpinan Center for Bits and Atoms di MIT, seperti dikutip Wired, Rabu (5/12/2012).
Untuk mendayai robot, peneliti juga menciptakan sistem baru bernama motor elektropermanen. Sistem itu adalah pasangan antara magnet kuat dan lemah. Arah medan magnet milik magnet yang lebih lemah bisa diubah secara elektronik. Artinya, kerja magnet yang lebih kuat bisa dilemahkan atau dikuatkan sesuai kebutuhan.
"Hasil rekayasa ini membawa kita lebih dekat pada gagasan tentang materi yang bisa diprogram, dimana program komputer dan material bergabung membentuk materi baru yang bentuk dan fungsinya bisa diprogram, tak ubahnya seperti dalam biologi," kata Hod Lipson, insinyur dari Cornell University yang terlibat rekayasa robot.
"Banyak orang saat ini terkagum-kagum untuk mempelajari 3D printing dan memproduksi beragam bentuk, tim Gershenfeld sudah memikirkan episode selanjutnya, dimana kita tidak hanya mengontrol bentuk objek, tetapi juga perilakunya," tambah Lipson.
Rekayasa robot ini didanai oleh US Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Hasil riset dipresentasikan di ajang Intelligent Robots and Systems Conference yang berlangsung 7 - 12 Oktober 2012 lalu di Algarve, Portugal.
0 Response to "Membuat Robot Transformer Menjadi Nyata"
Post a Comment