Air yang menggenang dijalanan terutama pada
saat hujan di beberapa bagian jalan seringkali naik ke bagian mesin bila anda
tidak memperlambat laju mobil dan pandai-pandai memilih bagian jalan yang tidak
terlalu dalam genangan airnya. Dan bila ada percikan air yang naik ke daerah
mesin mengenai belt maka akan menimbulkan suara berdecit yang mengganggu.
Bunyi decit itu akibat gesekan belt
dengan puli yang tidak sinkron," papar Perdana Putranta, National Sales
Representative Optibelt. Sumber utamanya biasanya dari fan belt. Sekarang coba
intip kolong ruang mesin. Beberapa pabrikan mobil sekarang ini sudah cukup
menutup bagian bawah, baik dengan bahan plastik ataupun pelat besi.
Namun, di beberapa bagian masih terdapat bolong yang bisa mengalirkan cipratan
air dari jalan. Apalagi untuk kendaraan lawas yang lebih banyak terbuka. Kalau
ingin menutup kolong ruang mesin mesti mengeluarkan biaya ekstra. Atau, bisa
juga dengan mengaplikasi belt dressing yang banyak dijual di toko aftermarket.
Harganya berkisar Rp 20-60 ribu, tergantung merek. Fungsinya lebih untuk menjaga belt agar tidak cepat aus. Tapi ingat, kalau belt
selalu berdecit terus menerus, jangan-jangan memang sudah waktunya ganti. Kalau
sudah begini, jangan segan-segan ganti baru. Usia pakai belt sendiri sangat
tergantung dari tipe kendaraan. Jangan alpa juga, lihat jenis belt yang terpasang,
apakah v-belt atau grooved belt. Grooved belt biasanya punya usia lebih lama
karena hampir semua permukaan belt menempel pada puli. Sedangkan v-belt lebih
mudah slip kalau terkena cipratan air.
"Biasanya usia belt pada mesin yang menggunakan single belt lebih lama dari mesin yang pakai 2 buah belt atau lebih," terang Puji Utomo, kepala bengkel Chevrolet Serpong, Tangerang. Sebabnya, belt yang hanya menggerakkan sebuah kompresor atapun alternator, biasanya lebih tipis daripada belt yang menggerakkan semua komponen tersebut sekaligus.
Bayangkan
saja kondisi jalan yang kotor berdebu ketika masih kering. Begitu hujan
melanda, pastinya akan ada endapan lumpur, yang bisa saja terciprat ke belt.
Nah, belt dressing digunakan setelah menempuh jalan banjir, agar kondisi belt
tetap terjaga. Menyemprotnya,
sebaiknya ketika mesin masih berputar. Tujuannya agar belt dressing lebih
merata di semua permukaan belt. Tak perlu banyak-banyak, cukup 3 sampai 5 kali
semprot sudah cukup untuk merontokkan kotoran yang menempel.
Jadi
sekarang sudah tidak khawatir lagi kan…. (sumber : otomotifnet)
0 Response to "Tips supaya belt tidak berdecit saat jalan basah"
Post a Comment