Untuk mengetahui tingkat keausan piston atau ring piston, dapat dilakukan dengan dua cara :
- Dari kompresi ruang bakar.
- Dilihat dari adanya asap putih yang keluar dari saluran buang alias knalpot. Tapi, itu jika sudah parah keausannya.
Bila belum terlalu parah anda harus menggunakan metode yang pertama. Tentunya, dibantu dengan alat khusus untuk mengukur kompresi. Yaitu, compression tester. Selain itu, anda juga butuh pelumas alias oli mesin.
Cara menggunakan compression tester yaitu :
- Sediakan oli mesin. Tak perlu banyak, tapi cukup setengah sendok makan saja.
- Ukur lebih dulu kompresi awal mesin dengan menggunakan compression tester. Nantinya, angka ini menjadi patokan buat melihat terjadinya keausan atau tidak. Setelah diukur, misalnya kompresi mesin menunjukan angka 16 psi.
- Kemudian masukan oli yang sudah disiapkan tadi melalui derat lubang busi di kepala silinder.Tapi jangan terlalu banyak karena fungsi oli ini hanya untuk menutup celah-celah longgar diantara ring piston yang terdiri dari ring kompresi dan ring oli itu dengan linner. Dengan tertutupnya celah, maka tekanan alias kompresi menjadi padat.
- Setelah oli dimasukkan, lalu ukur kembali kompresi dengan menggunakan compression tester. Setelah dapat angka terbaru, bandingkan dengan kompresi awal sebelum diberikan oli. Naik atau tetap sama.
Catatan : Jika angka dari compression tester beranjak naik, itu artinya terjadi keausan di ring piston. Sebaiknya segera ganti dengan ring baru.
Semoga bermanfaat, salam sukses
(sumber : motorplus)
0 Response to "Cara mengecek kerusakan piston dan ring dengan Compression Tester"
Post a Comment